Rabu, 24 Januari 2018

Dia masalaluku



Puisi ini dia berikan tak berjudul,
judul ini kubuat sendiri untuknya,

Celoteh Senja
(Oleh AS Bayu)
Lihatlah, lihat!!
Semuanya kini buta
Manakala semburat senja terseret arah
Mengibaskan gemintang yang luruh di angkasa raya
Bagai cinta yang dibuai dusta
Tahukah engkau wahai kasih?
Tentang hikayat sang bayu yang meniup mesra jelalat sang debu?
Ketika rimbun perdu gugur
Saat pelangi tak lagi berwarna
Dan, ketika sang pena tak sanggup lagi abadikan kisah ini
Ia murka menjelma terik
Tak kasat mata, namun bisa hancurkan kehidupan
Inilah makna sebuah impian yang kau rindu dulu
Semua takkan bisa terulang
Sejarah,
Namun kita bisa potretkan sejarah baru yang lebih indah.
Bandung, 07 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar