Puisi ini dia berikan tak berjudul,
judul ini kubuat sendiri untuknya,
Celoteh
Senja
(Oleh AS Bayu)
(Oleh AS Bayu)
Lihatlah, lihat!!
Semuanya kini buta
Manakala semburat senja
terseret arah
Mengibaskan gemintang
yang luruh di angkasa raya
Bagai cinta yang dibuai
dusta
Tahukah engkau wahai
kasih?
Tentang hikayat sang
bayu yang meniup mesra jelalat sang debu?
Ketika rimbun perdu
gugur
Saat pelangi tak lagi
berwarna
Dan, ketika sang pena
tak sanggup lagi abadikan kisah ini
Ia murka menjelma terik
Tak kasat mata, namun
bisa hancurkan kehidupan
Inilah makna sebuah
impian yang kau rindu dulu
Semua takkan bisa terulang
Sejarah,
Namun kita bisa
potretkan sejarah baru yang lebih indah.
Bandung,
07 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar