Minggu, 29 Desember 2013

Puisinya

Namamu Nabila
(Muhammad Nuralam Syah)

Dalam dunia fana
Kau muntah liur karya
Membuang darah duka nostalgia
Kuserap semua hingga amnesia

Seakan membisikan liukan kebebasan
jeruji waktu yang menggembok mimpi
Aku harap kau memegang kunci
Lalu bawa aku kabur ke tempat suci

Namamu Nabila dan sayapmu sempurna
Salah satu inginku sempurnakan sayapmu
Terbang menembus angkasa tak terhingga
Mendarat jika dunia tersemat gelar kiamat

Namamu Nabila dan ragamu sempurna
Ingin sekali aku ikat dalam acara hikmat
Hati melangkah bersama menyebrang dunia
Berlari mencari tempat bernama surga





Puisi Suara

Kudengar Kembali
(Nabila)

Suara itu,
Sayup terdengar di gemuruh hujan deras
Hilang dalam desahan angin malam
Hadir dikala sunyi

Suara itu,
Kukenal, namun lama tak kudengar
Apakah dia?
Melantunkan ayat suci itu?
Merdu sekali suaranya

Memandang dari kejauhan
Benar kah dia?

Butiran air mata ini membasahi pipi

Betapa bahagianya hati 

Puisi Luka

Luka Itu
(Oleh :Nabila)

Kuberlari dan berteriak
Andai hujan punya telinga
Akan kubentak dia sesuka hati

Kutulis kata di atas kertas
Penuh dengan tetesan air mata
Kuluapkan asa dan duka

Luka ini merenggut tawa
Aku jatuh terjerembab dipasir datar
Usahkah aku menatap bahtera yang mulai menepi
Menentang bayu yang berdebur
Ingin kusambut lazuardi yang terlempar

Semburat jingga terpampang dilangit
Linglung menatap lembayung senja
Terbayang lentera kehidupan
Bergeming bagaikan emas dan permata
Baiklah, aku akan pulang
Sesal aku membuang waktu
Padahal satu menit saja sunggauh berharga
Asaku sungguh kecewa
Akankah diam menghapus luka.