Sayang,
tangisku hari ini tanpa alasan.
Senyumku kemarin penuh rindu,
dan kau berlalu begitu saja
Sayang,
aku akan terus diam mematung menantimu di ujung senja
hingga sabarku pupus dalam hembusan angin malam
Sayang,
aku buta.
tak mampu bedakan dusta, cinta, dan sandiwara.
Aku benci rinduku yang menggunung
yang tak lagi kau hiraukan.
(Nabila, 110218, Banjarmasin)