Kamis, 24 Juli 2014

Salam rindu untukmu


Kembara Tak Bersua
(Nabila)

Relung hatiku bersenandung memekik pilu
Aku sedang berdiri bersama debur angin di padang ilalang
Menatap kebahagiaan kau bersama sehelai daun sirih, bersama setangkai bunga mawar
Meski kau jauh bersemayam di ufuk barat
Menatap matahari yang sekejap lagi akan terbenam
Kembara mana yang telah memisah jarak hingga kita lama tak bersua
Walau terbawa hanyut sampai kemuara
Rindu itu tak pernah hilang sejak pertemuan kita
Saat rindu yang menjelma sungai berhulu di matamu
Tetapi aku tetap ingin berkayuh menuju taman yang kita bangun tempo dulu
Dan berharap akan bertemu lagi
Sejak pertemuan kita debur aliran darah seperti memompa meledakkan dadaku
Aku masih disini berdiri dibibir rindu
Menatap awan biru dari pancaran matamu dengan napas terhenyak sesak
Cinta itu semakin kokoh berakar
Pada akhirnya kulihat kau berdua dengan setangkai mawar di taman itu
Diam adalah bahasa sesungguhnya dalam gemuruh hatiku

Banjarbaru, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar